Magenta Solusindo

-let's enjoy open discussion-

Sunday, March 05, 2006

Spesifikasi dan Requirement Engineering.

Pertama mendengar spesifikasi mungkin sudah beberapa waktu yang lalu, ketika masih suka jalan - jalan ke client. Ketika itu agak buram apa maksud dari spesifikasi, karena bendanya sendiri adalah kepunyaan client.

Biasanya dari kesimpulanku terhadap apa yang kulihat di beberapa spesifikasi yang ada tersebut, isinya kurang lebih menjelaskan akan seperti apa sistem atau aplikasi yang dibuat. Bisnis prosesnya seperti apa, kemudian user interface yang diinginkan, dan output yang dibutuhkan, dan beberapa hal yang bersifat pendukung untuk kemudahan, semisal supaya mudah ketika input data user harus disediakan alat bantu apa, demikian juga ketika generate report apa saja yang harus diperhatikan.

Kira - kira seperti itu gambaranku tentang spesifikasi sejauh ini. Sampai ketika semester ini kuambil mata kuliah Requirement Engineering. Mungkin sedikit kurang berminat pada awalnya, karena mata kuliah pendahulunya software engineering dalam penilaianku agak membosankan. Akan tetapi karena kuliah wajib, jadi epe me dikete haruslah diambil.

Sampai dengan Jum'at kemarin sudah 4 kali pertemuan yang kujalani untuk mempelajari tentang Requirement Engineering. Tentu saja dengan waktu yang sudah sekitar 6 jam aku mendengar tentang berbagai aspek tentang pentingnya RE, cukup membuka wawasanku bahwa memang seni membuat requirement ini penting sekali peranannya dalam pembangunan sistem.

Analogi mudahnya mungkin sebagai berikut, jika kita akan membangun rumah, tentu akan lebih mudah jika developernya sudah memiliki gambar desain rumah, berapa material yang dibutuhkan, sampai kepada hal - hal yang detil seperti model pintunya, ukuran ubinnya, cat dindingnya, dan bentuk tamannya. Kegiatan untuk mewujudkan spesifikasi atau desain awal tersebutlah yang disebut dengan requirement engineering.

Coba kita bayangkan, jika posisi kita sebagai developer, kemudian owner hanya menyatakan bahwa dia menginginkan rumah bagus, dan nyaman tanpa bisa mendefinisikan seperti apa persisnya rumah yang diinginkan. Seperti kebanyakan yang sudah terjadi biasanya akan terjadi banyak perombakan, semisal dindingnya tidak sesuai, dibongkar lagi, dirubah menjadi bentuk baru dan seterusnya. Hal ini akan semakin parah ketika waktu penyelesaian sudah mendesak, dan sumber daya terbatas. Anda bisa bayangkan seperti apa hasil akhirnya, bubrah kabeh(rusak semua - Jawa red.). Atau sekalipun menjadi sesuatu, tentu tidak akan sesuai dengan yang diinginkan.

Jadi seperti itulah spesifikasi dalam requirement engineering yang akan kita pelajari dalam satu semester ini. Supaya nantinya nilai kita baguspun sepertinya perlu spesifikasi juga ya, detil apa yang kita inginkan dan apa yang harus kita lakukan hahaha.

1 Comments:

  • At 8:13 PM, Blogger Lindawati said…

    perasaan gw sama agung sama. requirement itu cuman inputnya apaa.. trus output nya apa.

    tapi ternyata setelah mendengarkan Mr. Eko yang sangat semangat menjelaskan tentang requirement, ada sedikit pembenaran pandangan yang saya dapat. ternyata requirement itu gak cuman input dan output aja... ada hal2 lain yang mesti di pertimbangkan dan ternyata requirement itu pounting buanget .. fondasinya dari software develompent.

    makanya .. kalo mau buat software .. janganlupa sama requieremnet nya yah ... ingat ingat

     

Post a Comment

<< Home